Detail Berita



Temanggung — Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung melaksanakan kegiatan Penerapan Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (PPHT) pada tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai upaya meningkatkan produksi dan ketahanan tanaman rempah unggulan daerah.

Kegiatan PPHT ini dilaksanakan pada lima kelompok tani yang tersebar di Kecamatan Candiroto, Tretep, Jumo, Kaloran, dan Tembarak. Setiap kelompok tani mendapatkan bantuan berupa Trichoderma sebanyak 2 kilogram, bibit cengkeh sebanyak 500 batang, serta pelatihan budidaya dan pengendalian hama sebanyak dua kali pertemuan.

Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap ancaman penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC) yang selama ini menjadi momok bagi petani cengkeh di Temanggung. Penyakit tersebut menyebabkan tanaman layu, mengering, hingga mati. Melalui penerapan PPHT, petani diajak untuk menggunakan agen hayati seperti Trichoderma dan metabolit sekunder sebagai langkah kuratif dan preventif terhadap serangan bakteri.

Cengkeh sendiri merupakan komoditas rempah bernilai tinggi yang menjadi bahan utama industri rokok kretek dan memiliki masa panen antara bulan Agustus hingga Oktober. Pohon cengkeh mulai dapat dipanen pada usia 4–5 tahun dan mencapai puncak produksi pada umur 10–20 tahun.

Melalui kegiatan PPHT ini, DKPPP berharap petani dapat meningkatkan keterampilan dalam pengendalian penyakit secara terpadu, sekaligus menjaga ketersediaan rempah berkualitas untuk mendukung industri tembakau dan kebutuhan rempah lainnya di Kabupaten Temanggung.

@mediacentertemanggung
@pemkabtmg