PROFIL DINAS KETAHANAN PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2021
PENDAHULUAN
Kabupaten Temanggung merupakan daerah agraris yang sangat subur, topografi berbukit yang diapit Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dengan agroklimat yang sangat mendukung untuk dikembangkan komoditas pertanian unggul (hotikultura, tanaman pangan dan perkebunan) yang mempunyai daya saing pasar.
Penduduk Temanggung sebanyak 765.594 jiwa, 40,58 persen bermata pencaharian sebagai petani, permasalahannya tidak hanya kondisi petani, namun juga permasalahan kelembagaan petani, system penyuluhan, sarana dan prasarana penyuluhan, teknologi inovasi dalam sitem agribisnis.
Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan sebesar-besarnya kesejahteraan petani sebagai pelaku utama dalam pembangunan pertanian. Untuk mewujudkan hal tersebut Pemerintah dan Pemerintah Daerah berperan memfasilitasi dan memberdayakan kelembagaan petani seperti potan dan gapoktan, agar tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang kuat dan mandiri dalam bentuk kelembagaan ekonomi pasar.
Sebagai dukungan pelaksanaan Pembangunan Pertanian Strategis, Kabupaten Temanggung telah mempersiapkan 20 Balai Penyuluhan Pertanian untuk melaksanakan Program Komando Strategi Pembangunan Pertanian (KOSTRATANI) dan didukung oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sebanyak 91 orang. Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL TBPP) sebanyak 57 orang serta Penyuluh Swadaya Pertanian ( PP Swadaya) sebanyak 269 orang.
POTENSI
Kondisi Umum
- Kabupaten Temanggung terletak pada ketinggian 500-1.450 mdpl, curah hujan berkisar antara 1.000-3.100 mm/tahun
- Jumlah penduduk tahun 2018 sebanyak :
765.594 jiwa, 40,58% penduduk usia 15 bekerja di sektor pertanian - Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB=24,10%
- PDRB per kapita KabupatenTemanggung tahun 2018 sebesar Rp.26.394.561,43
- Laju Pertumbuhan PDRB Kab.Temanggung 5,13
Potensi Wilayah
Luas lahan pertanian 48.669 terdiri dari
- Sawah irigasi 19.635 ha
- Sawah tadah hujan 941 ha,
- Tegalan 28.093 ha.
Kelembagaan
- Balai Penyuluhan sebanyak 20 unit
- Posluhdes 286 unit
- Gapoktan 289 unit
- Kelompok Tani 1865 unit
- Kelembagaan Ekonomi Petani :
- Koperasi Tani : 3 unit
- Koperasi Serba Usaha 71 unit
- KUB 14 unit
Ketenagaan Penyuluh
- Penyuluh PNS 91 orang
- THL TBPP 57 orang
- Penyuluh Swadaya 269 orang
PROGRAM YANG DILAKSANAKAN
Pengembangan program/ kegiatan sektor pertanian antara lain :
Penyusunan dan Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PERDA LP2B)
- Luasan LP2B adalah 20.709 ha
- Disusun mengacu pada RTRW, dengan menerapkan one team, one map, one policy bersama BPN dan BPS
- Menjadi pendukung sektor ketahanan pangan dari aspek jaminan ketersediaan pangan daerah
- LP2B menjamin keberlangsungan pembangunan pertanian untuk semua komoditas dan ketersediaan pupuk bersubsidi.
- LP2B menjadi pedoman alih fungsi lahan, memberikan acuan baku pemanfaatan lahan sesuai peruntukannya, agar berbagai sektor usaha ekonomi dapat berkembang.
Kegiatan Tani Pekarangan
- Fokus dalam ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga
- Pemberdayaan peran ibu melalui KWT (Kelompok wanita tani) sebagai ujung tombak manajemen pangan keluarga, untuk menyediakan pangan beragam bergizi seimbang dan aman secara mandiri dari hasil pekarangan.
- Dengan kecukupan pangan dan gizi keluarga, mengupayakan anak anak sehat, cerdas, bebas stunting, membentuk generasi unggul
Pasar Tani Pekarangan
- Merupakan bentuk fasilitasi produk hasil tani pekarangan
- Menjadi komunitas petani pekarangan untuk memasarkan kelebihan produk pekarangan, beserta derivasi dan inovasinya, seperti aneka buah dan sayur pekarangan, tanaman hias, ternak pekarangan serta aneka olahan pangan lokal.
- Dilaksanakan setiap hari Jumat di Dintanpangan dan di halaman SETDA secara berkala.
Pengembangan Bawang Putih
- Tahun 2013 : pengembangan kawasan bawang putih seluas 5 ha melalui dana APBD Provinsi di Desa Kruisan Kecamatan Kledung.
- Tahun 2014 : pengembangan kawasan bawang putih seluas 25 ha bantuan benih dan saprodi APBN di Kecamatan Kledung (Desa Petarangan dan Kruisan) dan Kec. Bulu serta bantuan APBD Provinsi seluas 5 Ha di Desa Wates Kec. Wonoboyo
- Tahun 2015 : pengembangan kawasan bawang putih seluas 20 ha melalui dana APBN tersebar di sentra-sentra produksi di Kec. Ngadirejo, Tembarak, Bulu dan Candiroto.
- Tahun 2016 : pengembangan kawasan bawang putih seluas 254 ha dan 50 ha (CF-SKR) APBN di 5 kec sentra produksi : Kecamatan Kledung, Parakan, Bulu, Candiroto dan Tretep.
- Tahun 2017 (APBN Reguler) : pengembangan kawasan bawang putih seluas 50 ha APBN di Kecamatan Parakan, Bulu , Ngadirejo dan Tretep (4 kecamatan, 10 kelompok).
- Tahun 2017 (APBN-P) : pengembangan kawasan bawang putih seluas 1.120 ha APBN di Kecamatan : Tretep, Parakan, Wonoboyo, Tlogomulyo, Ngadirejo, Candiroto, Bulu, Tembarak, Bansari, Selopampang, dan Kledung ( 11 Kecamatan, 152 kelompok).
- Tahun 2018 (APBN): pengembangan kawasan bawang putih seluas 1.930 ha APBN di Kecamatan : Tretep, Parakan, Wonoboyo, Tlogomulyo, Ngadirejo, Candiroto, Bulu, Tembarak, Bansari, Selopampang, dan Kledung ( 17 Kecamatan, 293 Kelompok).
- Tahun 2019 melalui APBN seluas 690 Ha, di Kecamatan : Tretep, Parakan, Wonoboyo, Ngadirejo, Candiroto, Bulu, Tembarak, Bansari, Selopampang, Kaloran dan Kledung.
- Mulai tahun 2017 sampai sekarang importir bawang putih telah malaksanakan wajib tanam di Temanggung kurang lebih sebanyak 35 importir.
- Tahun 2019 Importir (17 Importir) tanam seluas : 679,54 Ha, di wilayah Kecamatan : Tretep, Candiroto, Wonoboyo, Tembarak, Kledung, BuLu, Ngadirejo, Bansari dan Parakan.
Luas panen bawang putih, dan produksi di Kab. Temanggung adalah sbb :
Varietas lokal : Lumbu hijau dan lumbu kuning, yang memiliki kadar allium lebih tinggi, sehingga aromanya lebih tajam. Lebih mantab sebagai bumbu masakan di Temanggung sudah ada 26 penangkar benih yang siap untuk mencukupi kebutuhan benih lokal dan regional.